Selasa, 23 September 2008

Pendidikan Kita

Sekedar menulis tentang pendidikan di Indonesia yang masih jauh dari baik. Sekedar melepas beban yang menghimpit dada melihat pendidikan di Indonesia selama ini. Kutuangkan tulisan ini walau tak berarti tapi paling tidak ini semua sudah bisa mengurangi kegelisahanku selama ini.
Pemerintah sudah memutuskan untuk APBN tahun 2009 aggaran pendidikan di naikkan menjadi 20% . Sungguh berita yang menggembirakan tentunya bagi kita semua. Karena dengan anggaran kurang lebih sekitar 224 triliun akan dapat kita gunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita. Fasilitas pendidikan dan infrastruktur akan semakin lengkap, kesejahteraan guru akan semakin baik. Apabila semua ini bisa terwujud bukan tidak mungkin bangsa dan negara Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, mandiri dan bisa bersaing dengan bangsa manapun.
Saya sangat berharap bahwa anggaran pendidikan ini nantinya akan menyentuh lapisan masyarakat miskin. Sehingga mereka yang tidak mampu menyekolahkan anaknya akan sedikit lega karena tidak harus di hantui biaya pendidikan yang selangit. Karena banyak contoh kasus dimana banyak anak putus sekolah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di karenakan tidak mampu bayar uang sekolah. Sampai saat ini saya kira BOS belum mampu menjawab persoalan yang mendasar dimana bantuan dana tersebut bisa meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat kecil. Itu semua dapat kita lihat bahwa masih banyak sekolah masih membebankan biaya SPP yang tinggi kepada muridnya. Biaya uang masuk sekolah yang sangat tinggi juga akan menyulitkan rakyat kecil. Abang becak, supir, buruh kasar dan lain-lain mungkin hanya akan gigit jari dan pasrah akibat tidak mampu untuk membayar uang masuk sekolah bagi anaknya.
Dengan adanya Peningkatan anggaran pendidikan ini menjad PR yang tidak mudah bagi bapak Bambang Sudibyo selaku menteri pendidikan. Saya hanya ingin sedikit mengingatkan kepada bapak sebaik apapun sistem yang bapak telah bangun semua akan hancur akibat rendahnya moralitas pengelolanya. Mungkin kali ini bapak harus lebih proaktif dan bekerja lebih keras lagi untuk turun ke lapangan langsung untuk memastikan fungsi kontrol benar-benar akan berjalan dengan baik dan anggaran pendidikan yang telah diamanatkan oleh rakyat dapat jatuh ke tangan orang yang berhak menerimanya dan bukan malah jatuh ke tangan KORUPTOR.

Tidak ada komentar: